Oleh:
Whienda
Postingan kali ini buat mencoba 'ngelamar' kerjaan jadi dokter dadakan di duniamaya98. Ah, angap-anggap ngerjain PR, sekadar bercanda! Daku tulis tadi malam, trus jemput Papa dari RS. Daku pengin cerita dikit seputar Silent Killer yang barusan menyerang bokap. Padahal, penyebabnya cuman "sepele". Tapi, yang "sepele" itu adalah pembunuh berdarah dingin yang bisa menghabisi nyawa hanya dalam hitungan menit bahkan detik.
Pengantar:
Waktu itu jam 9.30 pagi. Papa sama Mama nonton film bareng-bareng. Sumpah, ga' ngapa-ngapain, lho! Cuma nonton doang. Tiba-tiba Papa mengeluh dadanya sakit, "Duh, Masuk angin, nih rasanya" Tapi, tidak sampai semenit, rasa sakitnya meningkat. Terus Papa minta dikerokin pake uang logam. Baru dikerokin sedikit, malah makin menggeliat. Oleh mama digosok balsem. "Oh, ini angin duduk, Pa, tenang" Kemudian, oleh Mama dada Papa di kompres air panas. Tetapi, rasa sakit itu tak kunjung reda, malah seolah menembus ke punggung, tengkuk dan bahu kiri-kanan. Papa tampak sangat tersiksa.
Dilarikan ke Rumah Sakit:
Barangkali melihat Papa kesakitan sambil meletakkan tangan ke dada. Para insan medis di RS Wijaya sudah bisa menebak penyakitnya. Dari arah ruang gawat darurat, dua orang perawat berlarian menjemput dengan keretanya. Dan, tanpa ada pertanyaan ba-bi-bu, mereka bergerak serentak. Ada yang menyuntik, memasukkan sesuatu di dubur, ada yang mengambil sampel darah, memasang kabel-kabel dan pesawat-pesawat bermonitor kayak PC. Ada pula yang memasang selang zat asam dan cairan infuse. Ada yang memasang lempeng logam di bawah tubuh Papa untuk di foto X-R! Papa "dikeroyok" oleh setidaknya 6 orang. Suasana pun sangat terasa mencengkam. Dan, dalam waktu kurang dari lima menit, Papa mulai tampak tenang. Tapi suara tat-tit-tut masih kacau balau. Ketika suara tat-tit- tut agak mereda baru Papa di pindahkan ke unit perawatan intensif (Intensive Care Unit).
"Bu, Bapak mengalami serangan jantung!" Dokter Edy Susetyo menjelaskan kepada Mama, sambil menggelar print out rekaman jantung (ECG) . "Melihat rekaman ini, serangan telah terjadi cukup lama. Jadi waktu kami untuk menyelamatkan Bapak -mungkin- tak lebih dari 10 menit. Untungnya gula darah Bapak baik. Jika tidak ... mungkin upaya kami sia-sia!” Tubuh Mama pun lemas mendadak.
Entahlah, bagaikan ahli sihir, dalam waktu singkat di depan dokter-dokter itu telah tersaji kondisi lever dan ginjal Papa, misalnya, kadar gula darah, trombosit, creatinin, albumin, dan sebagainya.
Selama Papa berada di ICU yang selanjutkan dipindahkan ke ruang recovery, Saya banyak mengobrol dengan para Ahli RS Wijaya, antara lain dr Sugeng Suprianto, SpR, Ahli Radiologi dan Kepala Rumah Sakit Wijaya, Dr. Santosa, SPD, Dr Avian R, Ahli Penyakit Dalam dan Dr. Budi Arif, SPD,PD Ketua Team Dokter. Dalam tulisan ini saya tambahi dengan beberapa hal yang daku peroleh dari beberapa atikel dan buku, Antara lain "Terapi Penyakit Jantung, Dr. Thayib al Baihaqi" dan beberapa artikel lain yang konform atau setidaknya terdapat red-line.
Macam-macam penyakit jantung:
1. Yang disebabkan karena penyempitan pembuluh darah: Jantung Koroner (Arteri Coronaria), Iskemia (kekurangan suplai darah ke otot jantung, Infark Miokardial (kematian jaringan jantung akibat tersumbatnya suplai darah), tekanan darah tinggi, serangan jantung dan sebagainya.
2. Yang bukan karena penyempitan pembuluh darah: Abnormal Heart Rhytms, Heart Failure, Heart Valve, Disease, Congenitas Heart Disease, Cardiomyopathies, Pericardirits, dan sebagainya.
*untuk referensi tambahan: klik disini
Serangan Jantung:Di Indonesia/Jawa serangan jantung sering disebut sebagai angin duduk. Ditandai dengan rasa nyeri yang hebat di sekitar dada, di tengah, dan atau dada sebelah kiri. Rasa nyeri itu seolah-olah tembus hingga ke punggung, seperti berpindah-pindah, ke sekitar tengkuk dan bahu kiri/kanan, nafas tersendat. Biasanya, tanpa pertolongan dokter di rumah sakit yang mempunyai peralatan memadai, penderita akan mati mendadak. Jika pun selamat karena pertolongan itu, serangan ini dapat menimbulkan kerusakan jaringan jantung yang bersifat permanen.
Serangan mendadak ini terjadi ketika pembuluh nadi tersumbat secara total karena thrombus
(pembekuan darah oleh trombosit), atau kolesterol jahat (LDL=Low Density Lypoprotein). Disebut serangan karena secara mendadak otot jantung tidak mendapatkan suplai darah dan oksigen. Akibatnya seseorang akan merasakan nyeri yang yang cepat meningkat menjadi makin hebat. Jika ini terjadi dalam waktu 5 menit saja akan terjadi kerusakan permanen pada sebagian jaringan jantung.
*untuk referensi tambahan: klik disini
a. Ukuran pembuluh nadi yang tersumbat. Makin besar pembuluh nadi (coronaria) yang tersumbat, kerusakan jaringan makin besar/luas.
b. Lama waktu serangan hingga mendapatkan pertolongan.
c. Jika otot jantung berhasil mendapatkan suplai oksigen dari pembuluh nadi yang lain, kemungkinan kerusakan jaringan lebih kecil.
Beberapa gejala berikut, sering diindikasikan sebagai potensial terhadap terjadinya serangan jantung, tapi tidak selalu menimbulkan kerusakan jaringan secara permanen atau kematian.
a. Sesak nafas, gejala ini biasa terjadi pada penderita lemah jantung. Sesak nafas ini bisa karena masuknya cairan ke paru-paru (eudema pulmoner).
b. Lemah, atau lemas. Hal ini disebabkan karena jantung tidak efektif memompa, bisa karena Abnormal Heart Rhytms, Heart Failure, Heart Valve Disease,dsb.
c. Pusing, mual dan pingsan. Disebabkan karena aliran darah terlambat akibat denyut
atau irama jantung yang abnormal atau kemampuan memompa yang buruk.
Fakta-fakta mengenai serangan jantung berdasarkan penelitian di Amerika.
1. Di Amerika, setiap tahunnya, terjadi 1,5 juta serangan jantung dengan 500 ribu kematian. Oleh karenanya, Serangan jantung dinobatkan menjadi pembunuh no 1 di dunia!
2. Kematian mendadak lebih sering terjadi pada wanita.
3. Serangan jantung 2 kali lebih banyak terjadi pada wanita.
4. Dari setiap 10 penderita serangan jantung yang berhasil mencapai rumah sakit, hanya 3 orang yang dapat diselamatkan dari kematian mendadak (Di Inodeisa? Ga’ tahu!)
5. 50% kematian terjadi kurang dari satu jam setelah serangan dan belum sempat mencapai rumah sakit.
6. Serangan jantung lebih banyak terjadi pada waktu pagi hari, terutama pada akhir pekan (week end).
7. Wanita lebih lambat dalam merespon gejala serangan jantung.
Penyebab terjadinya Serangan Jantung.
Setidaknya tercatat sembilan faktor penyebab terjadinya serangan jantung, bisa salah satu atau sembilan penyebab secara simultan:
1. Faktor keturunan. Setiap tahun, sejak tahun 2000, bayi yang berpotensi mengalami serangan jantung makin meningkat. Di duga karena gaya hidup para orang tuanya yang cenderung makin buruk.
2. Kurang aktivitas fisik/olah raga. Kurang aktifitas fisik dapat mengurangi kelenturan pembuluh arteri (arterosklerosis) sehingga tidak dapat mengembang ketika jantung memompa
darah. Kekurangan aktivitas ini juga bisa menyebabkan pembuluh arteri kehilangan kelenturannya. Menurut Dr. Budi Arif, adalah anggapan yang salah bahwa: pembuluh arteri pada pada usia di atas 50 tahun mulai kehilangan kelenturannya. Yang benar kehilangan kelenturan seperti itu bisa terjadi pada umur berapapun ketika kurang ber-aktifitas fisik.
3. Kadar Kolesterol LDL yang tinggi dapat menyumbat pembuluh darah.
4. Kadar trombuse yang tinggi. Trombuse sangat diperlukan sebagai pertahanan tubuh, tapi jika terlalu banyak/cepat membeku, akan mengakibatkan tersumbatnya pembuluh darah.
5. Kebiasaan merokok dan alkohol. Zat-zat yang terdapat pada rokok dan alkohol mempercepat terjadinya arterosklerosis, dan mempercepat pembekuan darah.
6. Kadar gula tinggi.
7. Stress (Tekanan pikiran, perasaan)
8. Tekanan darah tinggi.
*untuk referensi tambahan: klik disini
Ada yang berpendapat bahwa stress (psikologis), bukan penyebab, tetapi pemicu atau memperparah. Namun ada juga yang berpendapat bahwa, stress (psikologis) mempunyai kekuatan yang dahsyat. Bisa saja faktor psikologis dapat menghentikan detak jantung dan
aktivitas otak dengan seketika.
Tips Ringan dari Dr. Budi Arif, SPD.
Bagaimana agar jantung tetap SEHAT?
S = Seimbang nutrisi/gizi; E = Enyahkan rokok; H = Hindari atau atasi stress
A = Awasi tekanan darah, T = Teratur berolah raga.
Catatan Whienda:
Mohon tulisan saya ini tidak dipakai sebagai referensi yang valid. Sebaiknya jadikan sebagai bahan untuk berkonsultasi dengan dokter Anda. Fenomenanya adalah: jika anda tidak tahu apa
yang perlu ditanyakan, dokter Anda juga tidak tahu apa yang layak dijelaskan kepada Anda.
Jika tulisan ini bermanfaat, daku masih punya yang lain di seputar gangguan tekanan darah. 12 hari nungguin Papi di Rumah Sakit, trus jadi dokter dadakan, nih, ye!
3 komentar:
begini baru hebat, kalo ada info bagi ama temen biar dapat banyak pahala. ingin info tentang kebidanan dan kadungan berkunjung ke blog saya, nyomanrudi.bogspot.com, salam kenal.trims
semoga bapak cepat sembuh ya
Alhamdulillah sekarang udah sembuh.
Posting Komentar